Oleh Badrus Syamsi
Gadis itu memang berbeda dengan kakaknya. Kalau soal kecantikan, ketiga kakanya enggak kalah berbeda dengannya. Tapi ini lhoh yang membuat mereka ngerumpiin gadis itu, kalau ketiga kakaknya ngomongin soal cwok cool dan cakep abizz yang kemaren habis dilihatin mereka dikantin sekolah, tapi gadis itu malah sibuk dengan mata pelajaran fisika yang baru diajarkan oleh pak osman.
“bunga itu memnag berbeda engan kita, yach?” kata mawar sambil memolesin wajahnya dengan pounds.
“bagaimana kalau kita ajak gabungan aja.?” Ususl titin. Sementara tangannya memainkan sehelai rambutnya.
Mereka terdiam sesaat. Ususlan dari titin mengandung tanda Tanya. Empat mata itu memandangi wajah titin yang memainkan alisnya keatas kebawah menunggu jawaban mereka. Wajahnya makin imut. jadi makin gemes.
“maksudnya diajak bergaul, gituhh?” tanpa dikomando mawar dan vina mengucapkan kata-kata itu dengan bersamaan.
“of course dong ! biar dia gak kuper, gimana…oke kan usul gue?” tanyanya.
Fina dan mawar trsenyum manis sebelum akhirnya mereka tertawa ngakak bersama.
Bunga yang menangkap pembicaraan dan tawa kakak-kakaknya hanya geleng-geleng kepala. Lalu dia bangkit dan menuju ke sebuah kalender yang tergantung didindingka di kamarya. Kalender itu dibuka “14 februari 20018?” dia tersenyum. Hatinya bertanya-tanya. Tanggal 14 februari itu menjadi sasaran matanya “pasti itu ulah kak mawar” katanya sambil menyentik-nyentik jari telunjuknya.
Kemaren, diwaktu bunga menyiram bunga didepan rumahnya, mawar kakak sulungnya masuk ke kamar bunga.di tangannya sebuah spidol snowman berwarna merah, kemuadian mencopoti kalender yang ada dikamar bunga. Tanggal 14 februari itu diberi tanda kolong dengan spidol yang dibawa dari kamarnya, disamping kolong itu ada tanda panah yang menuju sebuah tulisan kecil “VALENTINE DAY” dia menaruh kembali kalender itu ditempat semula dan cepat keluar dengan hati-hatitakut diketahui bunga. Adik mereka yang mereka anggap very alim , pinter dan bla.. bla… bla..
Bunga termenung kalender itu tergeletak disampingnya,, rambutnya yang lurus trbelai oleh angin. Cahaya pagipun menelusup masuk ke kamar bunga lewt candela kamarnya. Dilihatnya jam yang ada di atas buffet, jarum jam itu menunjjukkkan angka 06:30 WIB, bunga bergegas menuju sebuah cermin dan mulai menyisir rambutnyayang acak-acakan.
“bunga, kamu mau sekolah gak sih?”
“capek dik! Hari ini ada upacara, nanti telat lhooh..”
Mawar dan vina berteriak didepan kamar, sedang titin hanya diam saja menunggu. Mereka sudah menyandang tas sekolah dengan memakai baju putih dan rok abu-abu. Mereka bertiga gak sabar.
“ nanti kita gak kebagian radit, toh” titin ikut nimbrung. Ia cemas. Akhirnya titin tidak sabar juga.
Radit, cowok tampan, cool, and macho yang selalu nongkrong dijalan sekolah yang menuju kelas mereka, selalu jadi objekpertama kali mereka. Biasanya jam segini menunggu kedatangan dia dan teman-temanya. Pantas saja mereka mewanti-wanti bunga cepat dari kamarnya. Di sekolah mereka disebut cwek ‘C2C’ oleh temen temennya. Bener gak sih? Bisa dibilang C2C atau cwek cwek cantik ? tentu saja bisa. Bukankan Cuma mereka bertiga yang gayanya minta ampun!
“ bunga … bunga…. Kamu bikin kami sebel aja” kata mawar setelah bunga muncul di depan pintu.
Bunga diam meskipun setiap hari dimarah-marahin sama ketiga kakaknya. Bunga tahu kalau yang mereka lakukan itu hanya untuk mengajari dirinya disiplin “beginilah nasibnya jadi anak bungsu”. Ucapnya dalam hati.
Disekolah
Bunga duduk sendirian di teras sekolah. Ketiga kakanya pergi entah kemana.tiba-tiba dia ingat senyum radityang tadi sempat menyambar hatinya. Didepannya, cowok-cowok mundar mandir cari perhatian bunga. Bunga gelisah. Dia khawatir pada cwok cwok yang dikenal “Gank Roker” di sekolahnya. Bunga berpaling saat mata liar itu memandangi dirinya. “jangankan kalian yang mau menggodaku, radit saja aku mikir dua kali” bunga bergumam. Bibirnya yang merah nan basar komat kamit. Dia sebbel sama Gang Roker itu.
“kak mawar! Cepat kesini!” bunga berteriak memanggil mawar yang sedang berjalan. Mawar berlari fina dan titin mengekor diblakangnya.
“ada apa, dik?” Tanya mawar dengan nafas naik turun.
“oooo…… jadi iani adik kalian, memang pas dengan apa yang kita dengar, ya… enggak…?” kata cowok-cowok itu girang.
“heh, dengerin yach…. Kalian ini jangan coba-coba mengganggu adik kesayangan kami, ngerti gak lho semua… hah….?” Bentak mawar.
Mereka lantas diam dan anggukkan kepala, mawar memang hebat, selain cantik iya juga bisa naklukin Gank Rocker itu, yang memang kelompok berandalan di sekolahnya apa lagi kalau cowok-cowok yang gak punya profesi, mungkin nangis ya .
###
Malam telah tiba. Siang tadi membawa kenangan yang sangat sacral untuk dimaknai. Mungkinkah ini yang dinamakan cinta ? entahlah, di malam yang sunyi ini bunga tidak bisa memejamkan mata. Bunga bener-bener tidak menyangka kalau senyuman radit kakak kelasnya itu disekolah tadi akan mewarnai hatinya. Bunga menagis nelangsang. Kepalanya disandarkan dicendela.matanya yang indah berubah layu. Dia menatap bintang yang bertaburan di angkasa yang seakan tersenyum pada dirinya, dan angin malam berhenbua memainkan rambutnya.
Bunga keluar duduk diteras rumahnya. Dia mendongak menatap langit sambil lututnya dipeluk erat erat dia membayangkan seakan-akan yang dipeluk adalah radit. Duh bertapa naifnya seseorang ketika diketuk oleh mahluk yang namanya cinta. Dan bertapa berharganya seseorang ketika ia tiada.
Bunga-bunga yang mekar ditiup angin. Dingin menyelusup kedalam hati. Rasa ngantuk semakin jauh dari jiwanya dia ingin melipat malam dalam pangkuan hingga mentari pagi terbit di peraduannya. Sementara detak jam memperlambat lajunya meniti waktu tuk memperpanjang dahaga rindunya pada radit.
“kamu kenapa dik?” satu suara yang sudah tidak asing lagi bagi bunga membuyarkan lamunannya.
“Aku gak tau kak titin, mala mini bayangan itu trus mengantuiku” jawab bunga.“Maksud adik siapa sick.?” Tanya titin kebingungan.
“itu….. cwok itu kak… masak kakak tidak tau siih ….” Jawab bunga tidak jelas. Nampak pipinya tersenyum merah.
“Maksud adik si radit?!” Tanya titin minta kepastian bunga, “ cowok itu memandangiku trus tadi sewaktu kita memasuki halaman sekolah.” Ucap bunga sambil menatap kakaknya dengan wajah sayu.
Titin terdiam, dia mengerti perasaan seorang wanita yang sangat peka dengan yang namanya cinta. Apalagi seusia adiknya yang baru mengalami betapa kejamnya mahluk yang bernama cinta. Dirinya saj ayng sudah direngkuh oleh yang namnya cinta, maka tangislah yang bicara.
14 februari 2008
“ sekarang kan hari valentine day, gimana kalau kita cari gebetan yang cwakep sekali.? Gimana oke kan usulanku. ..?” usulan mawar dengan senyum yang paling termanisnya. Yang satu ini memang selalu ada didepan kalau urusannya sama yang bangsa adam.
“Aku setuju sekali. Tapi yang jelas ada syaratnya, biar seru gitu” jawab fina antusias.
“oke! Apa syaratnya?” Tanya mawar udah gak sabar.
“em…. Apa ya..?” fina mikir sambil mainkan rambutnya. “kita harus berpisah. Maksudku, kita carinya jangan sama-sama” lanjutnya.
Bunga duduk disamping titin,yang dari tadi hanya mendengarkan rencana mawardan fina. Entah mengapa, biasanya kalau soal cowok pasti dia ikut nimbrung, dan memberi solusi agar cowok-cowok terpanah oleh kehadiran mereka. Tapi sekarang? Ah, memang karakter manusia yang sering berubah-ubah. Kalau gak jahat, kadang baik.
“Trus apa untungnya ? “ Tanya mawar.
“ya…siapa yang ngebet duluan diantara kita dialah yang hebat” kata fina berkaca-kaca.
“oke… pasti aku yang ngebet duluan!”ucapnya PD sekali “dan…”
“udah, udah, ngapain sih kalian iini? Selalu aja cowok yang dipiukirin.” Sergah titin yang dari tadi muak mendengarkan rencana mawar dan fina.
“lho.. kok ?” mawar dan fina gak ngerti denganucapan yang tiba-tiba meluncur dari mulut titin. Titin sekarang hampir berubah. Dia ikut prihatin terhadap nasib yang dialami adik kesayangan mereka, bunga. Dia berjanji untuk hari ini tidak akan mengejar-ngejar cwok lagi, disekolah aupun diluar sekolah. Klau sudah saatnya nanti pasti jodohku juga pasti akan datang. Pikirnya dalam hati.
“Sekarang kira-kira radit ngapain ya.. kak?” Tanya bunga yang hanya cemberut melulu mulai tadi.
“ya,,,, enggak taulah, masak nanyain sama aku? Emangnya aku ini apanya radit ?” titin balik Tanya “kalau kamu masih penasaran tanyakan saja ama rumput yang bergoyang” sambungnya, dengan nada yang bergurau. Duch, kayak lagunya padi aja, masak orang kayak bunga disuruh nanya ama rumput yang bergoyang ? yach…. Enggak etis lagi.
###
Meskipun tanpa adanya titin, mawar dan fina tetap melaksanakan rencana yang sudah mereka rancang yaitu mencari gebetan secara tidak bersamaan. Mereka sama-sama kebingungan. Hampir setengah harian mereka disepanjang jalan raya, tapi mereka tak menemukan satupun cowok yang kece dan pantas berjalan bersama mereka. Semua yang termasuk cowok kece dan pantas berjalan dengan mereka sudah ada pasangannya. Apes deh jadinya! Itulah kata-kata yang meluncur dari mulut mereka.
Akhirnya mereka pulang dan memasuki kamar masing-masing dengan wajah murung setelah sebelum nya mereka bertemu dipagar rumah mereka. Fina dan mawar hanya diam seribu bahasa sambil tetap memasang wajah murung mereka. Valentine day sekarang. Memang bukan untuk mereka karena apa yang diinginkan oleh mereka berdua tidak tercapai. Sungguh hari ini memang sangat naïf buat mereka.
Di depan rumahnya, bunga menyiram tanaman bunganya yang semakin menebar bau harum. Sementara titin sibuk mencuci pakaiannya yang dari kemaren tidak sempat dicuci. Dia terkejut ketika matanya menangkap sosok yang taka sing lagi baginya berdiri dilaur pagar rumahnya.
“ Radit?! Sebenarnya tiain ingin menghampiri cowok itu, tapi niatnya diurungkan, karena dia melihat orang yang sedang menghampiri radit.
“Terima kasih , kak. Tidak tersirat dalam benakkku kalau hari ini kak radit akan datang kesini” kata bunga.
“maaf, jika kedatanganku mengganggu aktifitas adik dan membuat adik terkejut” kata radit sambil tersenyum.
“memang ini yang akan ku tunggu,kak. Sekarang redalah rinduku yag terlalu lama aku pendam dalam hati ini. “bunga baper”
Bunga dan radit sama-sama terdiam. Dan empat mata itu saling beradu. Bunga memalingkan mukanya tersipu malu. Kemudian dua-duanya tersenyum disaat dua tangan radit memegangi kedua tangan bunga., Nampak rona diwajah bunga membuatnya semakin cantik. Pikirannya sekarang seakan-akan berada diatas langit yang ketujuh. Romantic men…..
Dua hati satu cinta itu telah menyatu. Bunga yang ditanam menjadi saksi hubungan mereka. Dan dibalik kaca ruang tengah mawar., fina,titin berkumpul menyaksikan keromantisan mereka berdua. Mereka ikut bahagia meskipun Valentine Day sekarang bukan untuk mereka.
0 Comments