"Kenapa engkau membiarkan murid²mu menundukkan badannya dan mencium tanganmu berbolak balik? Tidak tahukah engkau itu perbuatan yg syirik? Engkau seolah² membuat murid²mu menyembah sesama makhluk? Tidakkah hanya Allah saja yg layak disembah? Tunduk atau menunduk kepada makhluk adalah perbuatan syirik.”
Habib Umar hanya tersenyum mendengar ucapan dan pertanyaan dari seorang pemuda tersebut. Lantas Habib Umar memanggil pemuda tadi dan mendekatinya.
Habib Umar mengambil pena yg ada di dlm saku baju pemuda tersebut kemudian menjatuhkannya ke bawah.
Ketika si pemuda ini menundukkan kepala dan badannya ke bawah guna mengambil pena tersebut, Habib Umar menahannya dan berkata, "Jangan menunduk!, tidakkah menunduk kepada makhluk adalah bathil?” “Tidak, aku hanya ingin mengambil penaku di bawah.”
Lantas Habib Umar berkata, “Aku ini ibaratkan pena, seorang pencari ilmu tdk akan mendapat ilmu jika tdk mempunyai pena, begitu juga dgn murid²ku, mereka menghargai dan menghormatiku bukan atas permintaaanku, aku tdk pernah memaksa, aku tdk pernah menyuruh mereka mencium tanganku. Tetapi ketahuilah wahai pemuda, seorang tholabul ilmi tdk akan mendapatkan setetespun ilmu yg bermanfaat jika dia tidak menghormati Gurunya.”
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Majelis Dzikir Baitul Fatih
0 Comments